Menangkap siaran lokal di Indonesia ternyata tak semudah yang dibayangkan, Distribusi jangkauan sinyal UHF (Ultra High Frequency) di Indonesia sendiri ternyata belum merata, hanya kota - kota besar saja yang dapat menikmati kemudahan tersebut, bayangkan saja untuk menangkap siaran lokal seperti RCTI, SCTV, TVONE, KOMPAS TV, TRANS 7, ANTV, TRANS TV, MNC TV, NET TV dan sebagainya bagi masyarakat yang tinggal jauh dari kota ataupun pelosok desa mau tak mau harus memasang parabola untuk memenuhi hiburannya sehari - hari.
Untuk menangkap siaran lokal, biasanya masyarakat menggunakan Parabola Besar dengan LNB C - Band untuk menangkap satelit Palapa D dan Telkom 1, permasalahan muncul akibat dana yang dibutuhkan untuk memasang satu set parabola lumayan merogoh kocek.
Inilah data frekwensinya pada KU-Band
11687 V 6666 Mpeg4
Beberapa bulan terakhir, alternatif mulai bermunculan dengan Ninmedia yang mengudara di satelit Chinasat 11 dapat ditangkap dengan hanya menggunakan Dish bekas Pay TV atau Dish Mini sehingga biaya pemasangan bisa diminimalisir walaupun channelnya minus RCTI, MNC TV dan Global TV.
Kini, satu terobosan kembali dihadirkan oleh satelit Thaicom 4 KU dengan memunculkan Transponder baru yang berisi channel - channel lokal seperti RCTI, Trans TV, Trans 7, Metro TV, ANTV dan lain sebagainya, tentunya hal tersebut akan menjadi kabar gembira bagi semua pihak dan hal tersebut membuat semakin banyaknya alternatif untuk menonton siaran lokal di Indonesia.
Belum diketahui, apakah siaran ini akan FTA selamanya atau akan dienkripsi mengingat satelit Thaicom 4 KU sendiri saat ini diisi oleh Aora TV
Thaicom 4 KU sendiri pernah menyiarkan siaran lokal Indonesia pada rentang waktu 2013 - 2014 dengan berafiliasi dengan SantriVision. Namun proyek tersebut tak dilanjutkan tanpa diketahui alasannya secara jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar