Trans TV adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang dimiliki oleh Trans Media. Dengan moto Milik Kita Bersama, konsep tayang stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan dari Trans Media. Kantor pusat stasiun ini berada di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Direktur Utama Trans TV saat ini adalah Atiek Nur Wahyuni yang juga merupakan Direktur Utama Trans7.
Pada tahun 2017, Trans TV memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Piala Dunia 2018 Rusia, bersama Trans7 dan Transvision.
--
Jika browser anda tidak mendukung silahkan pindah server :
CHANNEL 1 - CHANNEL 2 - CHANNEL 3 - CHANNEL 4 - CHANNEL 5
Trans TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998. Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 namun masih terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 17.51 WIB. Trans TV kemudian pertama mengudara dan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00 WIB, Trans TV memulai siaran secara resmi.
Perubahan logo
Trans Media, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru.
Minggu, 15 Desember 2013 Trans TV meluncurkan logo baru bersamaan dengan ulang tahun Trans Media yang ke-12. Logo dengan simbol "Diamond A" ditengah kata Trans TV merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat.
Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa.
Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya di dalam berlian berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru Trans TV ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.
Situs web | www |
---|---|
Ketersediaan Nasional
| |
Terestrial | |
Ambon | 34 UHF |
Balikpapan | 24 UHF |
Banda Aceh | 30 UHF |
Bandar Lampung | 26 UHF |
Bandung | 42 UHF |
Banjarmasin | 32 UHF |
Batam | 45 UHF |
Bengkulu | 34 UHF |
Bukittinggi | 60 UHF |
Cirebon | 62 UHF |
Denpasar | 43 UHF |
Garut | 42 UHF |
Gorontalo | 50 UHF |
Jakarta | 29 UHF |
Jambi | 29 UHF |
Jayapura | 32 UHF |
Jember | 40 UHF |
Kediri | 22 UHF |
Kupang | 52 UHF |
Madiun | 47 UHF |
Satelit | |
Telkom-3S | 3587/H/6000 |
MNC Vision | 87 |
TransVision | 145 |
Skynindo | ??? |
Kabel | |
First Media | 9 |
UseeTV Cable | 104 (SD) 926 (HD) |
MNC Play | 87 |
IPTV | |
Groovia TV | 104 |
Jangkauan siaran
Saat ini, jangkauan siaran Trans TV mencakup beberapa wilayah di Indonesia, yaitu:
- Banda Aceh – 30 UHF
- Medan – 27 UHF
- Padang – 29 UHF
- Batam – 45 UHF
- Pekanbaru – 24 UHF
- Jambi – 29 UHF
- Bengkulu – 34 UHF
- Pangkal Pinang – 52 UHF
- Bandar Lampung – 26 UHF
- Jakarta – 29 UHF
- Bogor – 29 UHF
- Bandung – 42 UHF
- Cirebon – 62 UHF
- Majalengka – 62 UHF
- Garut – 42 UHF
- Sukabumi – 42 UHF
- Sumedang – 62 UHF
- Banyumas – 46 UHF
- Pekalongan – 46 UHF
- Purwokerto – 46 UHF
- Semarang – 29 UHF
- Surakarta – 24 UHF
- Tegal – 46 UHF
- Yogyakarta – 24 UHF
- Jember – 40 UHF
- Kediri – 22 UHF
- Madiun – 47 UHF
- Malang – 47 UHF
- Surabaya – 22 UHF
- Denpasar – 43 UHF
- Mataram – 34 UHF
- Kupang – 52 UHF
- Banjarmasin – 32 UHF
- Pontianak – 27 UHF
- Palangkaraya – 45 UHF
- Balikpapan – 24 UHF
- Samarinda – 45 UHF
- Tarakan – 35 UHF
- Makassar – 45 UHF
- Palu – 33 UHF
- Baubau – 35 UHF
- Kolaka – 21 UHF
- Mamuju – 24 UHF
- Gorontalo – 50 UHF
- Manado – 24 UHF
- Ambon – 34 UHF
- Ternate – 34 UHF
- Sorong – 34 UHF
- Jayapura – 32 UHF
- Bukittinggi – 60 UHF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar